Menilik
sejarah tentang fashionista, berdasarkan kamus bahasa dari Oxford University
hal tersebut dapat diartikan sebagai kata yang berarti mempunyai ketertarikan
terhadap sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia fashion, baik itu desainer,
fotografi, seniman, industry fashion, model maupun orang yang suka memakai
pakaian serba mewah dan mahal.
Namun
dari beberapa sumber juga mengatakan bahwa istilah tersebut pertama kali
diungkapkan oleh Stepehn Friend dengan buku berjudul Thing of Beauty. Hal
tersebut ia ungkapkan dengan menambahkan ista karena pernah membaca buku
mengenai fashion pada abad 70-an.
Fashionista
juga masih mengacu pada hal –hal yang berbau model, seperti fashion shoot.
Namun seiringnya perkembangan zaman hingga terus berkembang dan meluas. Namun
banyak juga yang kadang salah mengartikannya dan sering menyamakan dengan yang
berhubungan dengan fashionista, seperti korban fashion, namun hal itu
sebenarnya berbeda. Karena fashionista itu adalah orang yang memandang gaya
atau mode sebagai seni yang bagus, sedangkan korban fashion biasanya hanya
berlindung pada busana yang dipakai.
Terlebih
lagi fashionista lebih kepada pilihan busana dan perpaduan pakaian yang
digunakan dipilih dengan bijak agar tepat dimana akan digunakan. Sedangkan
korban fashion itu terkesan mencampur aduk kan trend yang ada dengan paduan
sesuka hatinya.
Korban
fashion adalah orang yang terlalu royal terhadap barang, dirinya rela
menghabiskan tabungannya demi membeli barang mahal demi koleksi fashion terbaru
tanpa memperdulikan suka dan kenyamanan untuk dipakai. Karena kebanyakan orang
membeli barang mewah sesuai trend agar menutupi kekurangan mereka, seperti
penggunaan sepatu, tas bermerek semata-mata hanya demi gengsi walau tidak
sesuai dengan keadaan.

{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar